Dikisahkan ada seorang anak gadis yang berusia 16 tahun dan hidup dalam keluarga yang kekurangan. Karena penghasilan keluarganya tak cukup untuk memenuhi semua kebutuhannya, ia memutuskan untuk berdagang kue dan gorengan ke warung-warung dan juga ke kantin sekolahnya demi terpenuhi biaya sekolahnya. Setiap hari ia bangun lebih pagi untuk memasak gorengan dan membuat kue lalu menitipkannya kepada warung-warung yang ada di sekitar rumahnya serta kantin sekolah. Sambil berangkat ke sekolah, ia biasa menjajakkan kue serta gorengannya itu. Tak ada kata lelah bagi gadis itu demi pendidikannya. Suatu ketika, sekolahnya mengadakan bazar makanan bagi para siswa dan tentu gadis itu termasuk di dalamnya. Hari itu ia sudah sangat siap dengan segala makanan yang ia bawa untuk di jual dalam acara itu. Namun sayang, sudah hampir setengah hari acara berlangsung, makanan yang ia jajakkan tak laku banyak. Terjual 5 buah kue dan 3 jenis gorengan dari total 120 kue dan gorengan yang ia bawa. Salah satu teman yang juga ikut dalam acara itu pun mencibir dan meremehkannya. Kata-kata sindiran keluar dengan lancar dari mulutnya dan walaupun sedih, gadis itu tetap menjual kue dan gorengannya kepada warga sekolah.
Dan suatu ketika, gadis itu hendak pergi ke toilet. Ia pun meminta temannya untuk membantunya menjaga stand makanannya sejenak. Dalam perjalanan menuju toilet, gadis itu yakin bahwa dagangannya pasti laris.
Saat gadis itu pergi ke toilet, kepala sekolah mampir dan mencoba kue serta gorengan yang gadis itu buat. Ketika dirasa makanan yang dimakan itu enak, kepala sekolah itu pun membeli dalam jumlah banyak dan menanyakan siapa pembuat makanan itu. Saat kepala sekolah menanyakan pertanyaan itu, saat itu pula gadis tersebut kembali dari toilet. Dan kini makanan yang dijajakannnya pun tersisa sedikit. Ternyata kepala sekolahnyalah yang memborong kue serta gorengan miliknya. Bukan hanya itu, kepala sekolah juga meminta gadis itu untuk membuatkan kue dan gorengan dalam jumlah banyak untuk sebuah acara keluarga si kepala sekolah. Betapa kaget dan bahagianya gadis itu mendengar kabar baik tersebut.
Sobat Gemintang, mungkin kita akan merasa sangat sakit jika kita berada di posisi si gadis tersebut. Namun terkadang rasa sakit diperlukan sebagai cambuk agar kita dapat mengelurakan semua potensi dan bakat terbaik kita dan memampukan kita untuk tetap bisa bertahan. Dari kisah diatas, kita diajak untuk senantiasa yakin dan berfikiran positif. Dengan keyakinan yang kuat dan fikiran positif tentu kita akan memperoleh hal atau hasil yang baik, karena biasanya apa yang terjadi di hidup kita adalah buah dari pemikiran dan keyakinan itu sendiri. Apa yang kita fikirkan dan apa yang kita yakini itulah yang akan kita tarik ke dalam kehidupan kita.
Tidak perlu mendengar omongan negatif orang lain. Fokuslah pada tujuan Anda dan berusahalah. Yakinkan pada diri Anda bahwa Anda bisa, bahwa Anda mampu dan bahwa Anda berhasil! Ketika Anda yakin Anda mampu, maka Anda pun mampu. Jadi mulai sekarang marilah memikirkan hal-hal yang baik untuk di lihat, di dengar dan juga dirasakan. Segala hal yang baik tentu bermanfaat bagi kehidupan.
(mir/rut)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar